Sabtu, 17 Desember 2011

PENGARUH ROKOK TERHADAP GLOBALISASI

Kemajuan IPTEK dan kecanggihan teknologi sangat membantu dalam kegiatan ekonomi terutama dalam kegiatan produksi. Ketika pemanfaatan daun tembakau hanya dengan digulung dan dihisap, banyak orang tidak tertarik dengan kegiatan tersebut. Namun, berkat kemajuan teknologi , ketika tembakau disulap oleh mesin menjadi rokok, rata – rata pria tertarik untuk mengonsumsinya. Apalagi jika rokok tersebut dikemas dengan tampilan yang menambah perhatian. Sampai saat ini, perbincangan maupun perdebatan tentang rokok tak pernah ada habisnya. Hal ini menyebabkan timbulnya pro dan kontra dari perokok dan anti rokok, sehingga memicu rokok menjadi permasalahan besar di era globalisasi ini. Permasalahan ini perlu diluruskan agar rokok tidak dipandang sebelah mata, dan perokok maupun anti rokok dapat mengambil keputusan dan memberi pandangan baik atau buruk tentang rokok tersebut.
Pada dasarnya, merokok merupakan kegiatan yang bersifat adiktif. Rokok yang berasal dari tanaman tembakau yang merupakan salah satu tanaman herbal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Di dalam tanaman ini mengandung zat alkaloid nikotin, yaitu suatu zat yang dapat meningkatkan detak jantung dan memengaruhi bagian tubuh seperti otak. Dahulunya,  tanaman ini digunakan sebagai obat dalam kadar rendah, namun seiring waktu, berubah fungsi men jadi bahan utama rokok.
Di Indonesia, banyak rokok yang telah beredar di pasaran, contohnya Sampoerna Hijau, Sampoerna Mild, Gudang Garam Merah, Djarum Super, Nikki, Starmild, Marlboro, Dji Sam Soe, dan Clasmild. Dalam memproduksi rokok tersebut, sebenarnya dari pihak pabrik telah memberi peringatan akibat dari pengonsumsian rokok, namun peminat rokok tidaklah menurun. Menurut hasil wawancara dengan seorang perokok, ada beberapa alas an orang merokok, yaitu rokok dapat dijadikan alat utuk memulai pecakapan jika bertemu orang baru, tidak membuat kesepian, mempunyai nikmat tersendiri, membuat rileks, dan berpikir tenang. Padahal dibalik alasan diatas, zat nikotin yang terkandung dalam rokok dapat berakibat membuat pengkonsumsinya ketagihan, mudah marah, sulit berkonsentrasi, gelisah, dan susah tidur jika pengkonsumsiannya terhenti. “ Asap rokok mengandung zat kimia yang sebagian bersifat karsinogen. Kemampuan zat ini memicu sel – sel normal menjadi ganas. Proses perangsangan ini terjadi bertahun – tahun” (Jusuf, 2010 : 1 ). Selain itu rokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi (DE), yaitu ketidakmampuan seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup yang cukup untuk melakukan hubungan intim. Hal ini disebabkan pengkonsumsian rokok dengan menghisap asap yang mengandung nikotin. Jika dibiarkan lama- lama, zat nikotin tersebut akan membentuk endapan, sehingga menyumbat aliran darah. Jika penyumbatan ini terjadi pada pebuluh darah arteri dan vena, hl ini dapat membuat jantung sulit memompa darah secara maksimal, sehingga menyebabkan jantung koroner, dan jika pengendapan itu terus terjadi, otomatis pengaliran darah tidak sampai ke penis, sehingga disfungsi ereksipunn terjadi. Selain itu zat nikotin juga dapat menekan laju oksigen dan membuat paru – paru menjadi bolong.
Ada dua jenis perokok, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang secara langsung mengkonsumsi rokok, sedangkan yang berada disekitar perokok aktif dan ikut terhirup asap rokok dari perokok aktif adalah perokok pasif. Pada umumnya perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif, karena asap yang dihembuskan perokok aktif lebih banyak daripada asap yang dihisapnya. Sehingga asap yang dihembuskan perokok aktif dikonsumsi perokok pasif, dan hal itulah yang membuat perokok pasif lebih berbahaya. Dibalik bahaya rokok, sebenarnya rokok juga mempunyai manfaat yaitu menambah kerja pihak rumah sakit, dan mendukung program pemerintah dalam menekan ( mengurangi jumlah penduduk ) karena rokok merupakan pembunuh berdarah dingin.
Jadi, permasalahan rokok bukan lagi menjadi masalah yang tabu di era globalisasi ini. Perokok mempunyai alasan tersendiri dalam pengkonsumsian barang bernikotin itu. Ada dua jenis perokok, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif, karena lebih banyak menghisap asap daripada perokok aktif. Dampak negatifnya, zat nikotin yang terkandung dalam rokok jika dikonsumsi secara terus menerus akan membahayakan kesehatan seperti jantung koroner, paru – paru bolong, dan disfungsi ereksi, sedangkan dampak positif dari pengkonsumsian rokok, yaitu menambah kerja dokter, dan mendukung program pemerintah dalam menekan (mengurangi jumlah penduduk ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar