Selasa, 13 Desember 2011

TUJUH JENIS KECERDASAN PENENTUAN MASA DEPAN


Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna dari mahluk – mahluk lainnya. Manusia dibekali akal dan pikiran yang melahirkan suatu kecerdasan. Tanpa disadari kecerdasan itu dapat membantu menyalurkan bakat – bakat yang telah dimiliki oleh seseorang. Pada umumnya ada tujuh jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinetestik jasmani, kecerdasan antarpribadi, dan kecerdasan intrapribadi.

Kecerdasan linguistik merupakan suatu kecerdasan dalam mengolah kata dan berbicara. Pada umumnya seseorang yang memiliki kecerdasan seperti ini, adalah orang yang gemar membaca, dan hobi bermain dengan bunyi bahasa, seperti teka – teki kata, permainan kata, dan tongue twister. ( Armstrong, 2002:32 ) juga mengungkapkan proses membaca dapat menjurus ke bentuk kegemaran linguistik lainnya, yaitu seseorang merasa bergelut dengan kata – kata.  Orang yang memiliki kecerdasan linguistik sangat senang menghibur diri sendiri dan orang lain dengan lelucon. Mereka lebih senang mendengarkan radio atau kaset yang berisi kata – kata dari pada televise atau film. Pemilik kecerdasan ini menganggap buku merupakan yang sangat penting bagi dirinya. Biasanya kecerdasan ini berada pada jurnalis, juru berita, penyair, dan pengacara.

Kemudian, jika ingin bermain dengan angka dan logika, kecerdasan logis matematis adalah pemiliknya. Kecerdasan ini lebih mengutamakan atau menjalankan suatu pemikiran secara logika. Dalam kehidupan pemilik kecerdasan ini mereka lebih menggunakan penalaran untuk memecahkan suatu masalah. Pola pikir mereka pun secara sistematis, dengan pola sebab akibat menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan berpikir nasional. Biasanya orang – orang yang memiliki kecerdasan logis – matematis antara lain akuntan, pemrogram komputer, dan seorang ilmuwan.

Jika bercerita tentang seorang arsitek, maka tentunya kita akan berpikir mengenai rancangan atau desain, ataupun jika kita bercerita tentang fotografer, maka fotolah yang menjadi acuan pada pemikiran kita. Orang – orang tersebut adalah orang – orang yang memiliki kecerdasan spasial. Pemilik kecerdasan ini selalu berpikir dengan menggunakan gambar. Mereka lebih senang bermain dengan gambar – gambar, lukisan, atau sketsa ide secara jelas seperti puzzle, maza, dan teka – teki visual daripada tulisan.

Kecerdasan selanjutanya adalah kecerdasan musikal, kecerdasan ini identik dengan musik, nada, dan lagu. Pemilik kecerdasan ini akan merasa tersiksa jika tidak ada musik dalam kesehariannya, “musik dapat berfungsi sebagai sebagai perangsang untuk menambah semangat kreatif daam hidup kapanpun anda membutuhkan” (Armstrong, 2002:62). Mereka yang dibawah naungan kecerdasan ini dapat membedakan nada – nada musik yang fals. Pemilik kecerdasan ini juga mempunyai kemampuan dalam menciptakan irama dan melodi. Jika disalurkan dengan benar, pemilik kecerdasan ini akan melahirkan seorang musisi.

Berhubungan dengan fisik, itulah yang menjadi suatu gambaran pemilik kecerdasan kinestetik – jasmani. Namun pemilik kecerdasan ini tidaklah selalu identik dengan seorang atlit. “Kecerdasan kinestetik – jasmani merupakan suatu kecerdasan dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan menangani benda”. (Amstrong, 2002:5). Pemilik kecerdasan ini menyukai kegiatan fisik seperti menari, berlari, berkemah, berenang, dan berperahu. Pemilik kecerdasan ini juga memiliki indra peraba yang sangat peka. Biasanya orang – orang yang dinaungi kecerdasan ini mempunyai keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model, bahkan untuk tingkat tinggi atlet, pengrajin montir, dan ahli bedah adalah skill nyata pemilik kecerdasan ini.

Kecerdasan selanjutnya adalah kecerdasan antarpribadi. Ini merupakan suatu kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena kecerdasan ini menuntut suatu kerjasama dengan orang lain. Hal ini juga dikemukakan oleh Smith (2002:10), yaitu “Salah satu ciri penting individu yang mahir dalam pergaulan antar pribadi adalah kemampuan untuk menemukan individu utama dalam sebuah keompok yang mampu menolongnya mencapai sasaran”. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam memahami keadaan orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Biasanya pemilik kecerdasan ini menyukai kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan, tempat beribadah, dan sebagainya.
Jenis kecerdasan terakhir adalah kecerdasan intrapribadi. “Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya” (Amstrong, 2002:6). Pada umumnya pemilik kecerdasan ini gemar belajar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain. Menurut Sterenberg yang dkutip oleh Gadner menyebutkan

“ Kecerdasan seperti ini melibatkan pengetahuan tentang cara mengelola diri sendiri dalam kehidupan sehari – hari agar produktivitas tseseorang menjadi maksimal. Contohnya… mencakup penetahuan tentang bobot relatif tugas yang dihadapi seseorang, pengetahuan tentang cara menjalankan tugasyang ebih efisien atau kurangefisien dan pengetahuan tentang cara memotivasi diri untuk memaksimalkan prestasi “
Profesi yang banyak menaungi jenis kecerdasan ini adalah konselor, ahli geologi dan wirausahawan.

Dari uraian diatas, setiap manusia pasti memiliki pendominanan dari tujuh Jenis kecerdasan tersebut. Jika disalurkan dengan baik maka kecerdasan yang mendominasikan itu akan menghasilkan pribadi yang baik bahkan terbaik untuk hidup individu masing – masing. Tidak ada manusia yang bodoh, hanya saja manusia tidak pernah lepas dari sifat malas yang membawa keterpurukan sendiri dalam kehidupan. Oleh karena itu brantaslah sifat malas, temukan jenis kecerdasanmu, karena suatu kecerdasan merupakan penentu masa depanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar